BENGKALIS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis kembali menggelar razia secara mendadak yang kesekian kalinya, di sejumlah kamar hunian Warga Binaan Pemasyrakatan (WBP), Kamis (20/01/22) malam tadi malam sekitar pukul 22.00-23.00 WIB.
Razia yang kesekian ini, Lapas Bengkalis masih tetap bersinergi dengan TNI-Polri, sebagai bentuk keterbukaan pihak Lapas terhadap publik dalam melakukan penertiban dan keamanan dalam Lapas.
Baca juga:
TNI AL Tangkap 8 Kapal Pencuri Batu Bara
|
Dari pihak Lapas Bengkalis sendiri dipimpin oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Sudi Hartono, sedangkan dari pihak TNI merupakan jajaran Koramil 01/Bengkalis berjumlah enam orang yang dipimpin langsung oleh Kapten Isnanu, sedangkan dari Polri merupakan jajaran Polres Bengkalis berjumlah empat orang.
Sementara razia di kamar hunian WBP dilakukan secara acak, yakni di kamar blog D, kemudian blog B, dan terakhir di blok A. Lagi-lagi dalam razia sejauh ini, petugas gabungan dari Lapas dan TNI-Polri, tidak menemukan obatan-obatan terlarang yakni narkotika.
Meski begitu, petugas menemukan dan langsung menyita barang-barang yang dilarang masuk dalam kamar hunian, karena dapat menyebabkan terjadinya gangguan Kamtibmas dalam Lapas, seperti sejumlah botol parfum, sejumlah handsat, pipa almunium, potongan kayu, potong kuku, silet, sendok, paku, ikat pinggang, gunting, kabel, korek api (mancis), 2 unit Hp rusak, dan lain sebagainya.
Usai menggelar razia, Kepala Lapas Edi Mulyono melalui Kepala KPLP Sudi Hartono, bahwa kegiatan razia secara mendadak dalam kamar hunian dengan melibatkan TNI-Polri tersebut, merupakan perintah dari Kemenkumham Riau, agar di dalam Lapas Bengkalis tetap bersih dari berbagai persoalan yang menyebabkan gangguan Kamtibmas.
"Kami dari pihak Lapas sangat berterima kasih kepada jajaran TNI-Polri yang telah mau menyempatkan diri untuk ikut razia ini. Kami berharap sinergitas ini tetap terjaga dengan baik, agar Lapas Bengkalis tetap terjaga secara aman dan kondusif, "ungkap pria dengan panggilan pak Tono ini.
Dari pantauan di lapangan, barang-barang yang sudah disita oleh pihak tim gabungan tersebut, dikumpulkan menjadi satu, untuk segera dimusnahkan agar tidak bisa dipergunakan lagi.(yulistar)